news image
news 10 Agustus 2022

Kamu bisa mendapatkan berbagai macam penilaian yang bisa menjadi tolak ukur seberapa besar hasil performa dari website dan konten-kontennya dengan melakukan pengecekan melalui Google Analytics, Semrush, ubersuggest, ataupun platform analisa lainnya. Terdapat banyak matriks yang disajikan dalam dasbor analisis, salah satunya bounce rate.

Apa itu Bounce Rate?

Bounce rate adalah total persentase pengunjung website yang langsung meninggalkan satu halaman setelah mereka membukanya. Dikutip dari Semrush, bounce rate akan dihitung ketika seseorang mengunjungi suatu halaman website tanpa melakukan tindakan apa pun di dalamnya seperti, melakukan pembelian, mengklik link, ataupun melakukan registrasi akun.

Hasil persentase bounce rate dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari kualitas website hingga strategi SEO yang diterapkan. Untuk itu, penting bagi para marketer dan pengembang website untuk memahami bounce rate dan pengaruhnya terhadap strategi marketing yang telah disusun sebelumnya.

Hasil bounce rate yang buruk tidak hanya berdampak pada performa website secara keseluruhan, tetapi juga menunjukkan seberapa nyaman dan seberapa tinggi minat calon pengunjung untuk melakukan transaksi pembelian ataupun membaca konten website.

Secara umum, bounce rate memberikan beberapa indikasi penting pada website yang perlu ditindaklanjuti, sebagai berikut:

  • Persentase bounce rate akan berpengaruh terhadap peringkat website di dalam laman pencarian Google.
  • Angka bounce rate memberikan bukti penilaian bahwa  terhadap performa website. Semakin tinggi angka bounce rate yang didapat, semakin banyak perbaikan yang harus dilakukan.
  • Angka bounce rate juga menjadi tanda bahwa tidak adanya suatu aktivitas pembelian. Untuk itu, perlu dilakukan optimasi website agar persentase bounce rate dapat menurun secara signifikan.

Cara Kerja Bounce Rate

Apabila website yang dikembangkan telah dihubungkan terhubung dengan layanan Google Analytics ataupun Semrush, pengguna dapat langsung melihat persentase bounce rate pada dasbor dengan hanya mengakses halaman tersebut pada dasbor Google Analytics atau Semrush.

Akan tetapi, jika diperlukan, pengguna dapat menghitungnya secara manual. Rumus untuk menghitungnya adalah banyak jumlah pengunjung yang membuka satu halaman / dengan jumlah total pengunjung x 100%. Waktu yang dihitung di dalam bounce rate cukup beragam, ada yang menghitungnya dari 10 detik pertama, namun ada pula yang menghitungnya sampai pengunjung mengklik konten lainnya.

Sebagai contoh, pada bulan Oktober, sebuah website berhasil mendapatkan 1 juta pengunjung dengan jumlah user yang mengunjungi satu halaman sebanyak 500 ribu. Dengan begitu, bounce rate yang dihasilkan pada bulan tersebut sebesar 500.000/1.000.000x100% = 50%.

Dari angka tersebut dapat disimpulkan bagaimana performa website terhadap konversi yang diharapkan, dan bentuk strategi baru tentang apa yang harus dilakukan kedepannya, agar website dapat terus menunjukkan hasil yang optimal.

Faktor yang Mempengaruhi Performa Bounce Rate

Persentase bounce rate didapat dari berbagai macam aspek di dalam website, termasuk faktor internal maupun eksternal. Di bawah ini merupakan beberapa macam faktor yang berpengaruh terhadap persentase bounce rate beserta tips agar website dapat menghasilkan performa yang optimal.

1. Aksesibilitas Website

Saat ini, tingkat kemudahan dalam mengakses website yang dinilai dari detik-detik awal pada saat user membuka suatu halaman. Apabila pada tahapan pertama, user sudah mengalami kendala seperti loading yang terlalu lama atau website yang sulit di-refresh hingga mengalami bug, secara otomatis mereka akan langsung memberikan kesan buruk.

Oleh karena itu, lakukan pengecekan secara berkala terhadap tingkat dan kemudahan aksesibilitas website dan gunakan layanan hosting yang handal dan terjamin. Hindari penggunaan layanan yang terlihat murah namun tidak dapat menjamin kualitas yang diberikannya.

2. UI/UX Website

Setelah pengunjung mengklik suatu tautan link dan berhasil masuk ke dalam page-nya, hal pertama yang akan dilihat dan dinilai yakni tampilan keseluruhan website. Mulai dari penempatan tulisan warna dan font yang digunakan, kualitas logo hingga gambar hingga tampilan website secara menyeluruh. Di bawah ini merupakan beberapa aspek di dalam UI/UX yang harus diperhatikan:

  • Mobile Friendly

    Saat merancang sebuah website, pastikan desain yang digunakan dapat beradaptasi dengan berbagai macam perangkat. Sehingga, website dapat diakses oleh pengguna melalui laptop ataupun handphone dengan mudah dan nyaman. Website yang tidak mobile friendly memungkinkan terjadinya penurunan keinginan dan intensitas user untuk kembali berkunjung ke website. Ini bahkan meningkatkan peluang terjadinya bounce rate.

  • Masukkan Gambar dan Video

    Sertakan website dengan beberapa macam gambar dan video yang high quality. Kualitas website bisa saja dinilai dari kualitas gambar yang disuguhkan. Hindari penggunaan foto dengan kualitas jelek, atau tema yang tidak relevan dengan topik yang dibicarakan.

  • Rancang Website yang Responsif

    Desain website yang responsif dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada para pengunjung. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, kemudahan zoom in - zoom out gambar dan tulisan hingga otomatisasi tampilan website sesuai dengan tipe gadget yang digunakan. Website yang responsif dapat membantu meminimalisir persentase bounce rate.

3. Kualitas Konten yang Disajikan

Sebagai salah satu tujuan utamanya dibuatnya website, kualitas konten yang diberikan memiliki pengaruh besar dan signifikan terhadap persentase bounce rate yang akan dihasilkan. Untuk itu, pengguna perlu merancang konten yang berkualitas dengan menggunakan berbagai trik tambahan agar website bisa menghasilkan performa yang maksimal.

Beberapa hal yang bisa dioptimalkan dalam menyusun blog, antara lain:

  • Rangkai judul dengan jelas dan menarik
  • Gunakan heading bertingkat (H1, H2, H3)
  • Tulis kata kunci di awal paragraf
  • Tautkan dengan link internal dan eksternal
  • Tambahkan dengan gambar dan video yang relevan
  • Hindari kesalahan penulisan (typo)

4. Hindari Pop-Up yang Berlebihan

Pop-up merupakan salah satu strategi yang umum dilakukan pemilik website untuk meningkatkan leads dengan cara menawarkan promo atau diskon dengan mengajak pengguna untuk melakukan registrasi akun. Pop-up sendiri biasanya muncul dalam bentuk banner kecil pada saat kita mengakses website.

Akan tetapi, strategi ini lambat laun menjadi perdebatan karena dinilai efektif untuk digunakan. Dengan munculnya pop-up secara terus-menerus ternyata dapat mengganggu tampilan website hingga konsentrasi para user saat mengunjungi website. Oleh karena itu, gunakan fitur pop-up ads secara bijak, sehingga pengunjung dapat tetap merasa nyaman saat mengakses website.

5. Gunakan Metode “Open in New Tab”

Open in new tab, menjadi salah satu taktik yang dapat dilakukan untuk meningkatkan bounce rate sekaligus memberikan kemudahan bagi para user. Dengan metode ini, pengguna yang tertarik untuk melihat konten yang lain, tidak harus repot membalikkan halaman karena dapat langsung mengaksesnya secara otomatis.

Baca juga: 6 Tips Meningkatkan Traffic Website


Indikator Penting untuk Menilai Kualitas Website

Bounce rate menjadi salah satu indikator yang digunakan untuk menilai kualitas website, dengan melihat total persentase ketertarikan pengunjung terhadap suatu halaman website. Bounce rate sendiri dipengaruhi oleh berbagai indikator penilaian seperti kemudahan akses website, kualitas konten yang diberikan, tampilan website, hingga beberapa trik lainnya yang dapat membantu meminimalisir pembengkakan angka bounce rate. Optimalkan website yang dikelola dengan mengevaluasi dan menyempurnakan setiap poin yang telah dijelaskan sebelumnya.

Selain sisi tampilan dan desain dari website itu sendiri, kecepatan load website juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi bounce rate. Maka, perlu untuk menggunakan layanan hosting yang memiliki performa yang apik dan optimal. Memilih dan menggunakan layanan hosting handal seperti NEO Dedicated Hosting dari Biznet Gio yang memberikan sumber daya terdedikasi khusus seperti CPU dan RAM. Memiliki layanan hosting yang handal tidak hanya menentukan bounce rate tapi juga memberikan kenyamanan optimal kepada pengunjung website.

Miliki NEO Dedicated Hosting sekarang juga dengan harga mulai dari 180.000 per bulan. Sudah termasuk lisensi Plesk untuk kemudahan pengelolaan hosting, gratis sertifikasi SSL, serta gratis Bandwidth hingga 10 Gbps tanpa kuota. Kunjungi Portal Biznet Gio atau hubungi kami via live chat pada website Biznet Gio.