news image
news 16 Februari 2023

Agar performa server dapat terjaga, salah satu cara yang sering dilakukan adalah melakukan monitoring server. Monitoring server adalah proses yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi data yang berhubungan dengan performa server. Monitoring server dapat meliputi berbagai macam data seperti performa CPU, memory, disk usage, dan juga data dari aplikasi yang dijalankan di server tersebut.

 

Monitoring server bertujuan untuk memantau dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi pada server sehingga dapat diantisipasi dan diperbaiki secepat mungkin sehingga server dapat beroperasi dengan optimal dan stabil. Selain itu, monitoring server juga dapat digunakan untuk memonitor penggunaan resource dan memprediksi kebutuhan resource di masa depan.

 

Salah satu platform monitoring server yang sedang ramai dibicarakan adalah Prometheus. Apa itu Prometheus, apa saja fungsinya, apa saja kelebihan, dan bagaimana cara kerjanya? Melalui artikel ini kamu akan memahami tentang Prometheus secara lengkap.

 

Apa itu Prometheus?

Pada awalnya Prometheus merupakan sistem monitoring yang dikembangkan dan digunakan oleh Soundcloud. Tapi semenjak diluncurkan pada tahun 2012 Prometheus mulai diadaptasi oleh beberapa perusahaan dan organisasi di dunia. Prometheus mengumpulkan data monitoring dari sumber yang ditentukan oleh pengguna, kemudian data monitoring yang dikumpulkan akan disimpan pada database secara terus menerus sehingga memunculkan rentetan data dalam skala waktu.

 

Prometheus bersifat open-source dan memiliki user interface pada dashboard mereka menggunakan alat visualisasi seperti Grafana sehingga memunculkan data monitoring yang mudah dipahami. Selain itu, Prometheus juga didukung oleh komunitas yang besar dan digunakan secara luas di industri untuk monitoring aplikasi dan infrastruktur sehingga menyebabkan Prometheus memiliki dokumentasi yang lumayan lengkap untuk membantu pengguna.

 

Fungsi Prometheus 

Prometheus bisa memonitoring hampir semua aspek pada server yang bisa dipantau, hal ini terjadi karena sifat agnostik dari Prometheus terhadap sistem dan teknologi, selama data dapat dikumpulkan dan mengeluarkan output yang kompatibel dengan Prometheus maka apapun itu bisa dimonitor. Untuk lebih mudahnya, Prometheus bisa digunakan untuk memantau berbagai macam metric, seperti:

  1. Performa aplikasi: Prometheus dapat digunakan untuk memantau performa aplikasi seperti latensi, throughput, dan error rate.
  2. Performa sistem: Prometheus dapat digunakan untuk memantau performa sistem seperti CPU, memory, dan disk usage.
  3. Performa network: Prometheus dapat digunakan untuk memantau trafik jaringan, seperti bandwidth dan packet loss.
  4. Performa kontainer: Prometheus dapat digunakan untuk memantau performa sistem terkontainerisasi seperti docker untuk memantau CPU, memory, dan disk usage.
  5. Kubernetes: Prometheus dapat digunakan untuk memantau kinerja cluster Kubernetes, seperti resource usage, dan health status.
  6. Membantu development: Prometheus dapat digunakan untuk memantau data pengembangan aplikasi, seperti kapasitas produksi dan downtime. 

 

Visualisasi grafis Prometheus dengan Grafana

Data yang dikumpulkan oleh Prometheus divisualisasikan dengan menggunakan tool tambahan, salah satu tool visualisasi yang sering digunakan dengan Prometheus adalah Grafana. Grafana adalah aplikasi visualisasi data yang dapat digunakan untuk membuat dan menampilkan dashboard yang menyediakan visualisasi dari data yang dikumpulkan oleh Prometheus atau sistem monitoring lainnya.



Grafana menyediakan tampilan grafik yang mempermudah pembacaan data dengan tampilan yang menarik dan mudah dipahami. Tool ini memberikan beragam pilihan tampilan grafik yang bisa dipilih sesuai keinginan, seperti grafik garis, batang, dll. Selain itu Grafana juga memiliki fitur alerting untuk memberikan peringatan jika terjadi error sesuai dengan rule yang sudah diatur serta bisa diintegrasikan dengan berbagai tool lain.

 

Cara kerja Prometheus

Prometheus memiliki cara kerja yang terdiri dari beberapa komponen utama sebagai berikut:

  1. Exporters: Exporters adalah komponen yang digunakan untuk mengumpulkan data performa dari aplikasi atau sistem yang ingin dipantau. Exporters dapat diterapkan pada aplikasi atau sistem yang ingin di monitor.
  2. Prometheus Server: Prometheus Server adalah komponen inti dari sistem yang digunakan untuk mengumpulkan data dari exporters, menyimpan data dalam database, dan menyediakan API untuk mengambil data.
  3. Query Language: Prometheus menyediakan query language yang digunakan untuk mengambil data dari database dan melakukan operasi seperti agregasi dan filtering.
  4. Alert Manager: Prometheus memiliki fitur alerting yang dapat digunakan untuk mengirim notifikasi jika terjadi kondisi yang tidak diinginkan atau anomali dalam data yang dikumpulkan.
  5. Dashboard: Prometheus dapat digabungkan dengan Grafana untuk memunculkan data yang dikumpulkan berupa visualisasi data yang mudah dipahami dan digunakan.

 

Cara kerja dari Prometheus adalah dengan menggabungkan kelima komponen tersebut. Pertama, Prometheus mengumpulkan data performa aplikasi atau sistem exporters, lalu data yang dikumpulkan disimpan pada database. Kemudian data yang dikumpulkan tersebut diambil dari database menggunakan query language. Terakhir, Prometheus akan menampilkan data tersebut dalam bentuk visualisasi berupa grafik dengan menggunakan tool seperti Grafana. Jika seandainya terjadi kondisi yang tidak diinginkan atau anomali dalam data yang dikumpulkan, Prometheus dapat mengirim notifikasi peringatan menggunakan fitur alerting.

 

Jaga performa server dengan Prometheus

Sekian artikel kali ini mengenai apa itu monitoring server Prometheus, fungsi, serta cara kerjanya. Berbagai kelebihan yang diberikan oleh Prometheus untuk bisa memonitor performa server ini bisa kamu terapkan juga pada servermu agar bisa menjaga performa server untuk selalu stabil. Prometheus sendiri juga bisa kamu gunakan untuk memonitor performa VPS agar selalu dalam performa terbaik.

 

Selain memastikan performa VPS selalu terjaga pastikan juga untuk menggunakan layanan VPS dengan performa yang bisa diandalkan seperti NEO Lite dari Biznet Gio. VPS NEO Lite hadir dengan sumber daya dedicated dengan kebebasan untuk memilih OS dan memiliki kapabilitas akses root dan sudah termasuk gratis lisensi cPanel.

 

Selain itu NEO Lite memiliki bandwidth gratis hingga 10 Gbps tanpa kuota. Nah, walaupun dengan semua kelebihan tersebut, NEO Lite bisa didapatkan dengan harga sangat terjangkau mulai dari Rp50.000/bulan untuk 1 CPU Core, 1 GB RAM, dan 60 GB Storage yang bisa di-upgrade kapan saja jika membutuhkan resource tambahan. Khusus untuk pilihan paket NEO Lite mulai dari MM 8.4 akan mendapatkan lisenci cPanel Solo© Cloud yang bisa diklaim secara gratis melalui Portal Biznet Gio.

 

Kunjungi juga page Promo untuk mengetahui diskon produk Biznet Gio. Dapatkan NEO Lite sekarang melalui Portal Biznet Gio. Untuk informasi lebih lanjut hubungi sales@biznetgio.com.