news image
news 25 Agustus 2017

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2016 mencapai 4,92 persen secara year on year. Capaian ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2015 yang mencapai 5,04 persen.

Pertumbuhan ekonomi kuartal I ini dipengaruhi sejumlah faktor dari luar negeri. Harga komoditas di pasar internasional rendah, ekonomi Cina melambat dan ekonomi Amerika Serikat masih stagnan.

Karena keadaan tersebut setiap perusahaan memaksa untuk melakukan efisiensi dan pemotongan biaya operasional, salah satu penyedot cost terbanyak adalah IT Departement.

Departemen IT dalam perusahaan non it atau e commerce sering kali dipandang sebelah mata karena merupakan departemen yang hanya bisa menghabiskan uang tanpa bisa menghasilkan uang, hal inilah yang kadang menjadi problematika tersendiri, memang belum banyak alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar IT berperan atau ikut andil dalam memajukan perusahaan.

Efisiensi dan pengurangan sumber daya manusia untuk IT Departement pada suatu perusahaan rasa tidak cukup bijak untuk menjadi solusi pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan, karena pada perusahaan yang tidak bergerak di bidang ecommerce dan teknologi, IT bukan menjadi kunci utama perusahaan namun IT mempunyai peranan penting bagi kemajuan perusahaan.

Solusi yang cukup efektif dan efisien bagi perusahaan untuk menghadapi keadaan ekonomi untuk saat ini adalah dengan reduce total cost of ownership atau mengurangi biaya total dari kepemilikan, hal ini dikarenakan asset yang anda miliki akan mengalami depresiasi setiap tahunnya, disamping itu economical life sebuah asset adalah 5 tahun, setelah itu asset anda akan obsolete.

Solusi lain yang dapat diimplentasikan pada suatu perusahaan adalah dengan merubah capex (capital expences) menjadi opex (operational expences), solusi ini dianggap cukup efektik karena dibanding anda membeli asset yang cukup membebani company cost’s dengan depresiasi asset setiap tahunnya dan economical life yang tidak bertahan lama, agaknya lebih bijak jika merubahnya menjadi opex yang dibayarkan setiap bulannya dengan sizing dan kebutuhan yang dapat disesuai kan dengan perusahaan setiap bulannya.

Cloud Computing dapat memenuhi beberapa hal tersebut, selain itu terdapat beberapa hal lain yang ditawarkan cloud computing untuk menyikapi penurunan ekonomi, salah satunya adalah dengan pay as you use, anda hanya membayar apa yang anda gunakan, dibanding anda membeli server dengan spesifikasi yang besar dan utilisasi yang tidak cukup maksimal, lebih baik anda membayar apa yang anda gunakan dan dapat di sesuaikan setiap anda membutuhkannya.

Elastic dan easy to scale merupakan janji lain yang diberikan cloud computing, pada awalnya anda dapat memulai dari yang terkecil dan ketika kebutuhan anda meningkat anda hanya tinggal menaikan spesifikasinya.

Beberapa hal tesebut mungkin dapat menjadi pertimbangan anda untuk membuat alternative startegi IT dibandingkan mengurangi sumberdaya manusia.

Siapkah anda beralih ke Cloud Computing?