
10 Command Line Tools Terbaik untuk Monitoring Performance pada Sistem Operasi Linux
Server monitoring merupakan langkah
untuk memantau baik atau buruknya performa. Menurut Technopedia, server monitoring adalah proses meninjau dan menganalisis dedicated atau virtual server untuk ketersediaan, operasi, kinerja, keamanan, dan
proses lainnya.
Selain itu, server monitoring juga bisa diartikan sebagai proses
pengumpulan dan analisis data reguler untuk memastikan server dapat bekerja
secara optimal dan berfungsi sebagaimana mestinya. Monitoring
ini bertujuan untuk memantau penggunaan dan beban kerja aspek-aspek pada server
seperti CPU, RAM, disk, dan semua proses yang terjadi
pada sistem.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa server
bekerja seperti yang diharapkan untuk mengurangi atau mencegah masalah yang
muncul di kemudian hari serta dapat memengaruhi produktivitas.
Mengapa monitoring performance harus dilakukan?
Server monitoring untuk monitoring performance penting
dilakukan untuk melihat baik-baik masalah kecil yang berkemungkinan untuk
menjadi besar sehingga dapat diantisipasi. Dengan langkah ini, perusahaan tidak
perlu khawatir akan terjadi masalah di jaringan yang dapat merugikan biaya dan
waktu.
Monitoring performance juga memberikan berbagai manfaat, seperti:
1. Mengetahui kondisi jaringan
Adanya server monitoring membuat pengguna lebih aware ketika terjadi masalah pada server. Sebab, pengguna akan lebih
dahulu mengetahui, karena mendapatkan peringatan melalui email, maupun berbagai
notifikasi lain sehingga dapat mengatasi masalah yang terjadi sesegera
mungkin.
Apabila masalah tidak segera diatasi dapat mempengaruhi
kinerja jaringan bahkan mengakibatkan downtime pada
server.
2. Mendapatkan visibilitas lengkap
Selanjutnya, server
monitoring dapat memberikan space pengguna agar dapat
memeriksa masalah yang mempengaruhi kinerja server secara cermat. Langkah ini
juga dapat menunjukkan berbagai variabel secara real-time serta bagaimana server dan workstation berfungsi.
Dengan demikian, pengguna dapat dengan cepat
mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian dan mengambil tindakan yang
tepat tanpa harus terburu-buru.
3. Skalabilitas
Server monitoring sangat fleksibel
dan memungkinkan pengguna untuk menambahkan layanan dan mesin dengan mudah,
tanpa proses yang rumit.
Adapun server monitoring memiliki tujuan yang berbeda, tergantung
pada jenis server:
·
Server aplikasi dipantau untuk ketersediaan dan responsivitas server.
·
Server penyimpanan dipantau untuk mengetahui
ketersediaan, kapasitas, dan kehilangan data.
·
Server web dipantau untuk mengetahui beban pengguna,
keamanan, dan kecepatan.
Lalu, command line tools apa
saja yang bisa digunakan untuk monitoring performance?
Untuk itu, agar bisa memastikan bahwa sebuah server
bekerja dengan semestinya, kamu perlu menggunakan monitoring
server tools.
Berikut 10 rekomendasi command line tools untuk memonitor performa server dengan
menggunakan sistem operasi berbasis Linux.
1. Top
Top merupakan perintah yang banyak digunakan untuk monitoring performance pada
Linux. Command ini berfungsi untuk menampilkan kinerja
sistem secara real-time,
seperti CPU, memori, dan proses-proses yang sedang dijalankan. Sayangnya, command Top memiliki kekurangan berupa tidak
dapat menampilkan beban kerja pada masing-masing CPU.
Adapun untuk mengaksesnya, pengguna dapat mengetik command # top pada Terminal. Berikut tampilan command Top.
2. Htop
Selanjutnya, Htop. Sama seperti
Top, command ini merupakan perintah untuk memonitoring proses yang sedang berjalan pada sistem Linux
dan dapat memantau penggunaan memori, total swap yang digunakan, total CPU yang
sedang berjalan, memantau aplikasi apa saja yang sedang berjalan, dan berapa
lama komputer tersebut sudah berjalan.
Secara visual, Htop memiliki
tampilan yang lebih menarik dengan fitur yang lebih lengkap. Untuk
mengaksesnya, pengguna bisa mengetikkan command # htop pada
Terminal sehingga akan muncul tampilan berikut.
3. VmStat
(Virtual Memory Statistics)
VmStat merupakan perintah yang berfungsi untuk menampilkan
penggunaan memori, swap, memberikan informasi interrupt system, kecepatan I/O, statistik CPU,
dan proses apa saja yang sedang berjalan secara real-time.
Untuk mengaksesnya, pengguna bisa mengetikkan command #
vmstat pada terminal sehingga akan muncul
tampilan sebagai berikut saat telah menjalankan command vmstat.
4. Lsof
Berbeda dengan yang sebelumnya, perintah Lsof berfungsi untuk melihat seluruh file
yang terbuka berdasarkan proses aktif yang berjalan di sistem.
Untuk Lsof, pengguna dapat
mengetikkan command #
lsof pada terminal sehingga akan muncul tampilan
berikut.
5. Netstat
(Network Statistics)
Netstat merupakan perintah yang digunakan untuk memantau
statistik incoming dan outgoing pada network atau jaringan. Perintah ini berguna
untuk melihat status dan kondisi jaringan sehingga bila mana terjadi masalah,
pengguna dapat segera mengetahuinya.
Untuk mengakses Netstat,
pengguna bisa mengetikkan command # netstat pada
terminal. Lalu, pengguna akan mendapatkan tampilan berikut setelah berhasil
mengeksekusi command netstat.
6. Uptime
Selanjutnya, Uptime. Perintah
ini bisa digunakan untuk melihat sudah berapa lama sistem berjalan.
Untuk mengaksesnya, pengguna dapat mengetikkan command #
uptime pada Terminal sehingga akan muncul
tampilan berikut ini.
7. Ps (Process Status)
PS merupakan perintah pada Linux yang
berfungsi untuk mengetahui tentang daftar proses dan informasi lainnya yang
berjalan pada server.
Untuk menjalankan perintah ini,
pengguna dapat mengaksesnya dengan mengetikkan command #ps pada Terminal
sehingga akan muncul tampilan.
Berikut keterangan pada output perintah Ps.
- PID
merupakan Process ID.
- TTY
merupakan tempat di mana sebuah perintah dijalankan.
- Time
merupakan waktu CPU untuk menjalankan sebuah perintah.
- CMD
berisi perintah yang dijalankan.
8. Free
Berbeda dengan Ps,
Free adalah perintah yang bisa dilakukan pada sistem
Linux untuk menampilkan jumlah total memori fisik, memori swap, dan buffer yang digunakan oleh kernel.
Pengguna dapat mengetikkan command #
free pada Terminal sehingga akan muncul tampilan
berikut.
9. Iotop
Iotop merupakan perintah yang berfungsi untuk melihat semua
tampilan proses yang sedang berjalan sekaligus jumlah aktivitas disk yang sedang terjadi.
Untuk mengaksesnya, pengguna dapat
mengetikkan command #
iotop pada Terminal sehingga akan muncul tampilan
berikut.
10. Iftop
Perintah Iftop
digunakan untuk mengetahui dan memantau penggunaan bandwidth pada jaringan secara real-time.
Bila ingin mengaksesnya, pengguna dapat
mengetikkan command
# iftop pada
Terminal sehingga muncul tampilan berikut.
Itulah 10 rekomendasi command line tools untuk memonitor performa server dengan menggunakan sistem operasi
berbasis Linux yang bisa kamu gunakan.
Layanan cloud server dari Biznet Gio dengan pilihan OS yang beragam adalah NEO
Virtual Compute. NEO Virtual Compute
mampu menjalankan aplikasi dan website hingga traffic tinggi dengan harga mulai dari
Rp340/jam yang tersedia di multi-zone dengan
fasilitas gratis Inter-DC Link dan bandwidth hingga 10 Gbps,
serta tanpa biaya tak terduga.
Biznet Gio juga menyediakan dukungan teknis 24/7 yang siap
membantu kamu bila terdapat masalah. Kunjungi Portal Biznet Gio atau hubungi support@biznetgio.com.