Apa itu OpenSUSE OS? Fungsi dan Kelebihannya
Sistem operasi berbasis Linux menjadi pilihan banyak pengguna, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional. Dengan sifatnya yang open-source, Linux memberikan fleksibilitas tinggi dalam hal konfigurasi serta pemilihan distribusi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satu distribusi Linux yang cukup populer adalah OpenSUSE, yang menawarkan berbagai fitur unggulan untuk pengalaman pengguna yang optimal.
OpenSUSE dikenal dengan stabilitas dan fleksibilitasnya, sehingga cocok untuk berbagai skenario penggunaan, mulai dari komputer pribadi hingga infrastruktur TI skala besar. Dengan sistem yang mudah dikelola dan komunitas yang aktif, OpenSUSE menjadi pilihan banyak administrator sistem dan pengembang perangkat lunak.
Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai OpenSUSE, sejarahnya, fungsinya, serta kelebihan dan kekurangannya. Jika kamu sedang mencari sistem operasi yang andal dan efisien, simak ulasan berikut.
OpenSUSE adalah distribusi Linux berbasis open-source yang dikembangkan oleh komunitas global untuk menyediakan sistem operasi yang stabil, aman, dan mudah digunakan. OpenSUSE merupakan hasil pengembangan dari distribusi SUSE Linux yang telah dikenal luas di dunia enterprise.
Dengan OpenSUSE, pengguna dapat menikmati fitur-fitur canggih yang biasanya tersedia di distribusi komersial tanpa harus membayar lisensi. OpenSUSE memiliki 2 varian diantaranya:
- Leap, menawarkan rilis stabil dengan pembaruan berkala, cocok untuk penggunaan profesional dan lingkungan produksi. Berbasis pada SUSE Linux Enterprise, Leap mendapatkan fitur enterprise-grade.
- Tumbleweed, menggunakan model rolling release, memungkinkan pengguna mendapatkan perangkat lunak terbaru secara terus-menerus tanpa perlu melakukan instalasi ulang atau upgrade manual.
Selain itu, OpenSUSE memiliki sistem canggih seperti YaST (Yet another Setup Tool), yang memudahkan pengguna dalam mengelola sistem operasi mereka dengan interface yang intuitif.
Proyek OpenSUSE berawal dari distribusi Linux yang dikembangkan oleh perusahaan Jerman, SUSE Linux GmbH, pada tahun 1992. Awalnya berbasis Slackware, SUSE Linux kemudian berkembang menjadi sistem mandiri dengan fitur unggulan.
Pada tahun 2005, setelah diakuisisi oleh Novell, SUSE memutuskan untuk membuka pengembangannya ke komunitas global, yang kemudian melahirkan proyek OpenSUSE. Sejak itu, OpenSUSE berkembang menjadi salah satu distribusi Linux paling andal dengan dukungan komunitas yang kuat serta inovasi teknologi yang terus diperbarui.
Baca juga: Apa itu Debian OS? Sejarah dan Kelebihannya
Dengan berbagai fitur unggulan, sistem ini banyak digunakan oleh administrator server, pengembang, dan pengguna yang mencari sistem operasi yang andal. Berikut adalah beberapa kelebihan OpenSUSE.
OpenSUSE Leap dibangun dengan basis kode dari SUSE Linux Enterprise, yang dikenal dengan kestabilannya di lingkungan enterprise. Dengan siklus rilis yang terjadwal, Leap menghadirkan pembaruan yang diuji dengan ketat sebelum dirilis, sehingga meminimalkan risiko bug dan masalah kompatibilitas. Selain itu, OpenSUSE menyediakan pembaruan keamanan yang rutin, menjadikannya pilihan yang aman untuk server dan workstation.
OpenSUSE dilengkapi dengan YaST (Yet another Setup Tool) tools manajemen sistem yang memungkinkan pengguna mengelola berbagai aspek sistem melalui interface grafis maupun command line.
Dengan YaST, pengguna dapat dengan mudah mengatur jaringan, mengelola partisi, menginstal paket perangkat lunak, hingga mengkonfigurasi firewall dan layanan sistem lainnya tanpa perlu banyak perintah manual.
OpenSUSE kompatibel dengan berbagai teknologi virtualisasi seperti KVM, Xen, dan VirtualBox, serta mendukung integrasi dengan platform cloud seperti OpenStack. Hal ini menjadikannya pilihan yang fleksibel bagi pengguna yang ingin menjalankan sistem dalam lingkungan virtual atau membangun infrastruktur berbasis cloud.
Baca juga: 4 Software Virtualisasi Terbaik Untuk Membuat Mesin Virtual
Sebagai salah satu distribusi Linux yang populer, OpenSUSE memiliki komunitas yang aktif dan mendukung pengguna dalam menyelesaikan berbagai permasalahan teknis.
Forum diskusi, mailing list, dan dokumentasi resmi yang lengkap membantu pengguna, baik pemula maupun profesional, untuk memahami dan mengoptimalkan sistem mereka.
OpenSUSE Tumbleweed menggunakan model rolling release, yang memungkinkan pengguna selalu mendapatkan perangkat lunak terbaru tanpa perlu melakukan upgrade besar.
Hal ini sangat berguna bagi pengembang dan pengguna yang ingin selalu menggunakan versi terbaru dari berbagai aplikasi dan library tanpa harus menunggu rilis stabil berikutnya.
OpenSUSE menawarkan berbagai lingkungan desktop, seperti KDE Plasma dan GNOME, memungkinkan pengguna menyesuaikan tampilan sesuai preferensi mereka. Sistem keamanan yang kuat juga menjadikannya pilihan yang baik untuk pengguna pribadi maupun profesional.
Meskipun OpenSUSE memiliki banyak keunggulan, ada beberapa kekurangan yang mungkin menjadi pertimbangan bagi calon pengguna.
Beberapa keterbatasan ini terutama berkaitan dengan dukungan resmi, kurva belajar, dan kompatibilitas dengan ekosistem perangkat lunak tertentu. Berikut adalah beberapa kekurangan OpenSUSE.
Berbeda dengan distribusi seperti Red Hat Enterprise Linux (RHEL) atau Ubuntu LTS yang memiliki dukungan komersial yang luas, OpenSUSE lebih mengandalkan komunitas untuk dukungan teknis.
Meskipun komunitasnya aktif, pengguna yang membutuhkan layanan dukungan profesional mungkin harus mencari solusi dari pihak ketiga atau beralih ke SUSE Linux Enterprise.
Bagi pengguna yang baru pertama kali menggunakan Linux, OpenSUSE bisa terasa lebih kompleks dibandingkan distribusi lain seperti Ubuntu atau Linux Mint.
Pengelolaan sistem, terutama bagi mereka yang terbiasa dengan distribusi berbasis Debian, mungkin memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan sistem manajemen paket dan konfigurasi OpenSUSE.
Meskipun OpenSUSE Tumbleweed memberikan akses ke perangkat lunak terbaru, pendekatan rolling release ini terkadang dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem, terutama jika ada pembaruan yang bermasalah. Untuk pengguna yang menginginkan sistem yang benar-benar stabil, Leap bisa menjadi pilihan yang lebih aman, tetapi dengan pembaruan perangkat lunak yang lebih lambat.
Pembaruan pada OpenSUSE, terutama untuk Leap, bisa lebih lama dibandingkan dengan beberapa distribusi lain. Proses pembaruan yang menyeluruh dan sistem dependensi yang kompleks terkadang menyebabkan waktu instalasi yang lebih panjang, terutama pada perangkat dengan spesifikasi rendah atau koneksi internet yang terbatas.
OpenSUSE dikenal stabil dan fleksibel, cocok untuk kebutuhan server maupun pengembangan aplikasi. Agar performanya optimal, penting memilih infrastruktur dengan prosesor cepat dan penyimpanan responsif.
NEO Lite Pro hadir dengan prosesor AMD EPYC™ dan SSD NVMe, menjamin sistem OpenSUSE berjalan efisien, andal, dan responsif, bahkan untuk beban kerja berat. Keunggulan NEO Lite Pro:
- 40x lebih cepat dengan alokasi vCPU, RAM, dan IOPS eksklusif untuk tiap pengguna, menjaga performa tetap stabil bahkan saat workload tinggi.
- Andal dengan 3x replikasi, menjamin ketahanan data melalui distribusi ke tiga storage sekaligus.
20.000 IOPS guaranteed, bahkan bisa burst hingga 40.000 - IOPS, mendukung akses data super cepat untuk aplikasi dinamis.
- Scalable tanpa batas, bebas upgrade kapasitas SSD VPS tanpa limitasi hanya dalam beberapa klik.
- Terproteksi dengan Anti DDoS, perlindungan hingga layer 3 & 4 tanpa biaya tambahan.
- Konektivitas tinggi lewat jaringan internet berkapasitas hingga 10 Gbps, akses cepat dari mana saja tanpa biaya bandwidth tambahan.