.jpg)
Apa itu Face Recognition dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Metode autentikasi keamanan saat
ini telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari awalnya menggunakan
sandi atau kode PIN. Namun, penggunaan sandi atau kode PIN ternyata masih
kurang aman karena kode tersebut masih memiliki kemungkinan untuk dibobol oleh
pihak yang tidak bertanggung-jawab. Teknologi keamanan terus berkembang dan
saat ini sudah ditemukan teknologi autentikasi
menggunakan biometrik.
Apa itu Biometrik?
Biometrik adalah autentikasi
yang menggunakan karakteristik tubuh manusia seperti sidik jari, iris, retina,
suara, dan wajah. Sistem ini akan mencocokkan karakteristik tersebut dan
kemudian membuat keputusan sesuai dengan fungsi yang ditujukan.
Sistem biometrik sendiri saat ini
semakin sering digunakan karena dianggap lebih aman dan akurat. Salah satu
metode biometrik yang paling banyak digunakan adalah face recognition. Apa
sih face recognition
dan bagaimana cara kerjanya? Berikut adalah penjelasannya.
Apa
itu Face Recognition?
Face recognition adalah sistem identifikasi dan autentikasi seseorang dengan menggunakan fitur wajah yang dimiliki. Sistem pada face
recognition bisa mengenali wajah baik pada foto,
video, maupun secara real-time. Face recognition memiliki
tingkat keakuratan yang cukup tinggi. Walaupun tidak setinggi autentikasi iris atau retina, masalahnya teknologi
pengenalan iris maupun retina ini membutuhkan biaya jauh lebih mahal. Teknologi
face recognition ini
sendiri sudah lebih aman jika dibandingkan metode keamanan konvensional. Selain
itu bisa didapatkan dengan biaya yang jauh lebih terjangkau.
Secara umum, face recognition berfungsi untuk memverifikasi identitas
seseorang apakah cocok dengan database yang dimiliki.
Jika seandainya ditemukan kecocokan maka identitas
tersebut bisa mengakses layanan atau aplikasi.
Face recognition dianggap sebagai sistem identifikasi keamanan
yang paling natural karena yang pertama kali dilihat dari seseorang adalah
wajahnya, wajah adalah apa yang membedakan seseorang dengan orang lainnya.
Setiap orang di muka bumi memiliki perbedaan wajah yang bisa dianalisis bahkan
wajah antara kembar identik masih bisa dibedakan.
Cara
Kerja Face Recognition
Cara kerja face recognition sendiri secara umum seperti yang kita
gunakan pada ponsel yang memiliki fitur buka kunci biometrik pengenalan wajah. Ketika kamu menggunakan metode
penguncian ponsel menggunakan wajah maka kamu sebagai pengguna akan memasukkan
data wajah kamu ke sistem ponsel. Kemudian ponsel akan mencoba mengidentifikasi
wajah tersebut menggunakan kamera ponsel. Apabila ponsel menemukan kecocokan
antara wajah yang terdapat pada data maka kemudian ponsel akan bisa dibuka
kuncinya.
Secara lebih rinci berikut cara kerja dari face recognition:
1.
Face
Detection
Kamera akan mendeteksi dan
menangkap apakah pada sebuah gambar, video, atau kejadian real-time terdapat wajah. Sistem kemudian
akan mengkonfirmasi apakah gambar yang tertangkap tersebut adalah sebuah wajah
atau tidak.
2.
Face
Analysis
Gambar yang sebelumnya sudah
ditangkap kemudian akan dianalisa oleh sistem. Sistem
analisisnya pada umumnya akan menggunakan pendekatan 2D karena database yang menggunakan gambar 2D jauh lebih nyaman dan
gampang dicocokan. Berbeda dengan analisa 3D yang
membutuhkan cetak wajah secara keseluruhan.
Terdapat beberapa pendekatan
yang bisa dilakukan saat metode analisa. Misalnya, geometri wajah yang mengukur
jarak antara fitur-fitur wajah seperti jarak antara
bibir dan hidung, jarak antara mata kiri dan kanan, kedalaman mata, jarak
antara jidat dan dagu, serta lain sebagainya.
Terdapat juga metode analisis
menggunakan fotometris yaitu menggunakan warna kulit,
bentuk hidung, warna iris mata, bentuk bibir, kontur wajah, dan lain
sebagainya. Lalu terdapat pendekatan menggunakan tekstur wajah dimana pori-pori, keunikan wajah, dan tanda khusus pada
wajah menjadi patokan.
3.
Face
Verification
Wajah yang telah ditangkap
oleh kamera dan dianalisis oleh sistem kemudian akan dikonversi menjadi data
agar pencocokan dapat dengan lebih mudah dilakukan oleh sistem. Fitur-fitur wajah yang sudah dianalisa
diubah menjadi data-data berbasis matematika yang nantinya akan diterjemahkan
oleh database.
4.
Face
Identification
Pada tahapan ini data wajah
akan diidentifikasi menggunakan analisa dan verifikasi wajah yang telah
ditentukan sebelumnya. Scanning dilakukan pada wajah secara menyeluruh
mulai dari kontur wajah, geometris wajah, hingga tekstur wajah.
Data wajah tersebut akan
diubah menjadi titik-titik yang akan dikonversi menjadi data. Pada tahap ini
data yang masuk akan diidentifikasi ulang dengan membandingkan data yang masuk
dengan data yang terdapat pada database hingga
mencapai perbandingan 1:1. Terakhir sistem akan menilai apakah wajah tersebut
cocok dengan database atau tidak.
5.
Face
Match
Data wajah yang telah
teridentifikasi akan menunjukkan apakah wajah yang ditangkap adalah benar terdapat
pada database. Kemudian sistem akan mengkonfirmasi
apakah wajah tersebut sesuai dengan identitas yang ditangkap atau tidak.
Setelah itu baru keputusan akan diambil apakah identitas tersebut berhak
mengakses layanan, membuka aplikasi, atau masuk ke ruangan tertentu.
Pengaplikasian
Face Recognition
Teknologi face recognition sudah banyak digunakan untuk berbagai
tujuan. Berikut adalah beberapa diantaranya.
1.
Absensi Kantor
Saat ini tidak jarang kita
temukan kantor yang menggunakan face recognition untuk melakukan absensi pada pegawainya.
Umumnya wajah pegawai akan diinput ke dalam sistem
yang telah diatur kemudian sistem akan mencoba mengenali wajah tersebut setiap
kali wajah tersebut mencoba melakukan absensi.
2.
Verifikasi
Pelanggan
Pada beberapa aplikasi atau
layanan, konsumen terkadang diharuskan untuk melakukan verifikasi identitas. Verifikasi ini biasanya berupa
pencocokan kartu identitas dan melakukan autentikasi biometrik. Face recognition dapat digunakan oleh aplikasi pinjaman online maupun fintech untuk
memverifikasi apakah pengguna yang akan menggunakan layanannya sesuai antara
kartu identitasnya dengan wajah asli calon pengguna.
3.
Buka
Rekening Bank
Saat ini sudah banyak bank
yang mengizinkan pembukaan rekening secara online dan
salah satu cara untuk memverifikasi calon nasabah adalah dengan menggunakan face recognition.
Hal ini berfungsi untuk memastikan data calon nasabah, sekaligus mempermudah
jika nasabah ingin bertransaksi ataupun login di
aplikasi bank nantinya. Nasabah bisa menggunakan face
recognition alih-alih menggunakan nomor PIN.
4. Akses ke Sebuah Ruangan
Mengikuti pandemi khususnya di
Indonesia biasanya setiap memasuki setiap ruangan atau gedung kita akan diminta
untuk melakukan check-in melalui
aplikasi PeduliLindungi untuk tracking
penyebaran covid-19. Jika sebelumnya kita harus membuka aplikasi PeduliLindungi dan melakukan check-in
secara manual maka dengan menggunakan face
recognition maka kita bisa melakukan check-in secara mudah cukup dengan melakukan scanning wajah. Selain itu face
recognition juga bisa
diintegrasikan dengan alat pengecekan suhu jadi tidak perlu melakukan
pengecekan berulang.
Penerapan
sistem autentikasi biometrik
menggunakan pengenalan wajah saat ini dapat digunakan untuk efisiensi tindakan dan
meningkatkan keamanan. Walaupun sebenarnya secara kapabilitas,
akurasi face recognition
masih dibawah IRIS recognition
tapi bisa diintegrasikan dengan data identitas seperti nomor pegawai atau NIK
yang menyebabkan pengenalan lebih akurat. Saat ini Biznet
Gio menyediakan layanan API face recognition yang terintegrasi dengan cloud. Mudah diaplikasikan pada banyak perangkat dan memiliki kapabilitas
untuk terintegrasi dengan PeduliLindungi. Hebatnya
lagi layanan ini bisa kamu dapatkan dengan harga terjangkau mulai dari
Rp45.000/bulan/1000API call. Kunjungi Portal
Biznet Gio sekarang!