news image
news 3 Februari 2023

Belakangan ini, istilah virtual private server (VPS) mungkin sudah tidak begitu asing bahkan di kalangan orang awam sekalipun. Bagi yang sudah berkecimpung dalam dunia website, kehadiran VPS menjadi pilihan tepat dan pas untuk membangun sebuah website atau layanan yang berkembang.


Banyak pengguna shared hosting yang bermigrasi ke VPS. Pasalnya, VPS terbilang jauh lebih baik, lebih terjamin dari segi kestabilan dan keamanannya daripada layanan shared hosting.


Sebelum menjelaskan mengenai jenis-jenis VPS, ada baiknya kita mengetahui VPS lebih lanjut terlebih dahulu. Seperti yang diketahui, VPS merupakan teknologi virtualisasi server yang membagi sumber daya dari server fisik menjadi beberapa bagian virtual server.


Berbeda dengan shared hosting, pengguna VPS memiliki sumber daya komputasi yang terdedikasi atau hanya digunakan untuk dirinya sendiri. Sedangkan bila pada shared hosting pengguna maka sumber dayanya pun akan berbagi dengan pengguna lainnya sehingga tidak heran bila salah satu ada trouble maka pengguna lainnya juga akan terpengaruh.


Jenis-jenis VPS

Saat ini, VPS terbagi dalam beberapa jenis yang bisa pengguna pilih sesuai dengan kebutuhan. Berikut jenis-jenis VPS tersebut.


  1. OpenVZ

    OpenVZ merupakan jenis virtualisasi pada tingkat OS yang berbasis pada sistem operasi Linux. Dalam operasionalnya, OpenVZ hanya dapat melakukan virtualisasi untuk sistem operasi berbasis Linux, seperti Ubuntu, Debian, CentOS, dan berbagai OS Linux lainnya, serta tidak dapat untuk menginstal sistem operasi lain, seperti Windows. Walau demikian, OpenVZ bisa memiliki performa dan skalabilitas yang optimal karena hanya terdapat satu kernel Linux yang berjalan pada host.


    Adapun keunggulan dari OpenVZ antara lain hemat biaya karena virtualisasi ini bersifat open source sehingga dapat digunakan secara gratis. Tak heran, OpenVZ menjadi virtualisasi VPS yang banyak digunakan.


    Selanjutnya, OpenVZ juga mudah digunakan. Pengguna dapat secara fleksibel melakukan kustomisasi tanpa perlu me-restart kontainer. Fleksibilitas ini didukung dengan fitur Checkingpoiting dan Live Migration yang berfungsi untuk migrasi kontainer dari satu server fisik ke server lain tanpa perlu shutdown atau restart kontainer.


    Dengan segala keunggulan OpenVZ, maka VPS jenis OpenVZ cocok untuk pengguna yang ingin mengelola server dengan mudah.


  2. Microsoft Hyper-V

    Microsoft Hyper-V adalah VPS dengan sistem operasi Microsoft Windows. VPS jenis ini sangat cocok bagi pengguna yang berurusan dengan sistem operasi Windows. Walau demikian, VPS jenis ini memiliki harga yang terbilang lebih mahal bila dibandingkan dengan jenis virtualisasi lainnya, di luar biaya lisensi sistem operasi Windows. Tak hanya support terhadap OS Windows, pengguna juga bisa mengoperasikan Linux, BSD, dan Solaris.

    Walau demikian, VPS ini terbilang user-friendly karena panelnya sudah menggunakan Graphic User Interface (GUI).


  3. Xen HVM

    Xen Hardware Virtual Machine (HVM) merupakan virtualisasi open source dalam tingkat kernel yang seringkali disebut-sebut mirip dengan KVM karena keduanya sama-sama memberikan kebebasan kepada pengguna terkait virtualisasi hardware. Virtualisasi mendapat dukung perusahan Xen. Walau berbasis Linux, Xen HVM juga dapat mengoptimalkan Windows dan virtual server Linux.


    Adapun kelebihan dari Xen HVM adalah prosesnya cepat. Pasalnya, pengguna tidak perlu melakukan konfigurasi infrastruktur manajemen yang rumit, tidak perlu membuat jaringan penyimpanan khusus, dan mudah saat membuat jaringan khusus untuk menjalankan virtual machine (VM). Xen HVM juga terbilang cepat saat proses konversi VM karena ada fitur XenConvert.


    VPS jenis ini terbilang cocok untuk digunakan sebagai toko online atau website besar yang memerlukan server dengan kemampuan yang mumpuni.


  4. KVM

    VPS KVM atau Kernel-Based Virtual Machine merupakan teknologi virtualisasi full hardware yang dikembangkan dan dijalankan dengan sistem operasi Linux. VPS jenis ini merupakan VPS yang cukup populer dan banyak digunakan setelah OpenVZ. Kelebihannya KVM dibandingkan OpenVZ adalah memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi dan terhubung dengan hardware di mana bila VPS OpenVZ harus menggunakan sistem operasi untuk bisa berkomunikasi.


    VPS KVM memiliki komponen hypervisor, seperti pengatur memori, penjadwal proses, I/O Stack, device drivers, pengaturan keamanan, dan masih banyak lagi. Dengan komponen-komponen tersebut, hypervisor KVM dapat diinstal langsung pada server fisik (bare-metal) sehingga dapat menjadi host yang stabil karena tidak berjalan di atas OS lain.


    Tak hanya itu, VPS KVM juga masih memiliki berbagai keunggulan di antaranya adalah sangat efisien karena aktivitas dari satu VPS pengguna sama sekali tidak akan berpengaruh pada VPS lain meski masih berada pada satu hypervisor. Dengan demikian, beban load pekerjaan menjadi lebih ringan karena setiap VPS dapat menggunakan resource sesuai kapasitasnya masing-masing. VPS KVM juga dapat menggunakan berbagai macam OS.


    Selain itu, VPS KVM pun terbilang memiliki resource yang tinggi dan terdedikasi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, salah satu alasan pengguna shared hosting traffic yang tinggi. VPS KVM menjawab kebutuhan itu semua karena memiliki CPU, RAM, dan SSD Storage yang dedicated.


    Dari sisi keamanan, KVM lebih unggul ketimbang penggunaan kontainer seperti OpenVZ. Karena masing-masing Guest OS akan menggunakan kernel-nya sendiri. KVM menggunakan kombinasi Security-enhanced Linux (SELinux) dan Secure Virtualization (sVirt) sebagai standar keamanannya.


NEO Lite, VPS KVM dengan harga terjangkau

Itulah empat jenis virtualisasi yang sering digunakan sebagai teknologi virtualisasi VPS. Kamu bisa memilih VPS sesuai dengan kebutuhan untuk layanan kamu.


Adapun salah satu provider cloud service lokal, Biznet Gio, memiliki rekomendasi VPS KVM, yaitu NEO Lite. NEO Lite hadir sebagai VPS berteknologi KVM dengan berbagai pilihan OS serta memiliki redundasi jaringan untuk ketersediaan tinggi.


Adapun NEO Lite merupakan layanan VPS KVM klasik praktis dengan harga yang sangat terjangkau, yakni hanya mulai dari Rp50.000/bulan saja dengan spesifikasi 1 Core vCPU, 1 GB RAM, dan 60 GB SSD storage. Untuk sumber daya komputasi 4 Core vCPU, 8 GB RAM, dan 60 GB SSD storage, kamu bisa mendapatkannya hanya dengan Rp245.000/bulan. Mulai dari paket MM 8.4 dan seterusnya, pengguna akan langsung mendapatkan lisensi cPanel gratis yang dapat diklaim melalui Portal Biznet Gio.


Sebagai informasi, seluruh layanan NEO Lite memberikan fasilitas bandwidth gratis tanpa kuota hingga 10 Gbps. CPU, RAM, dan Storage pada NEO Lite juga dapat di-scale up sesuai kebutuhan website atau aplikasi kamu yang sedang berkembang.


Selain itu, pengguna dapat memilih add-on backup untuk melengkapi kebutuhan server kamu agar seluruh data selalu aman, seperti Snapshot. Pengguna juga dapat mengelola VPS dengan mudah melalui Portal Biznet Gio. Dapatkan NEO Lite sekarang juga! Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami melalui support@biznetgio.com.