news image
news 13 Juli 2022

Lambatnya website menjadi hal yang sering dikeluhkan oleh para pemilik website. Sebab, hal ini menjadi permasalahan besar bagi pemilik website. Misalnya, menyebabkan pengalaman yang tidak baik untuk pelanggan potensial sehingga membuat traffic menurun. Alhasil, penjualan produk atau jasa dapat ikut turun juga.

Selain itu, website lambat juga menjadi masalah yang mengganggu, terutama dalam hal search engine optimization (SEO). Berbagai mesin pencarian, seperti Google, sudah memasukkan page speed sebagai salah satu faktor penting dalam SEO dan search engine marketing (SEM). Karena page speed menjadi elemen penting dalam user experience (UX).

Penelitian Google pun menyebutkan bahwa website yang lemot memiliki dampak negatif, khususnya pada pertumbuhan pengunjung dan penjualan. Lebih dari itu, website lambat juga dapat menaikkan persentase bounce rate atau orang yang baru membuka langsung kembali menutup (menekan tombol back).

Cara mengetahui kecepatan website

Tidak perlu khawatir mengenai kecepatan website kamu. Saat ini, kamu dapat melakukan testing untuk kecepatan website menggunakan beberapa tools berikut ini,
  1. Google Page Speed Insights
  2. GTMetrix
  3. PingDom Tools
  4. WebPage Tools
  5. Dareboost

Sebagai tools utama, kamu bisa menggunakan Google PageSpeed Insights, serta GTMetrix sebagai tools pendukung.

Adapun skor yang akan ditampilkan Google PageSpeed Insights antara lain:
0-49 akan berwarna MERAH, berarti website kamu lemot.
50-89 akan berwarna ORANYE, berarti biasa/rata-rata.
90-100 akan berwarna HIJAU, berarti cepat.

Lalu, mengapa website menjadi lemot?

Jika setelah melakukan pengecekan dan website kamu terindikasi lambat, maka kemungkinan besar berikut ini adalah penyebabnya.

1. Ukuran gambar tidak dioptimasi

Ilustrasi gambar memiliki peranan penting untuk menciptakan konten yang menarik untuk dilihat dan dibaca. Oleh karena itu, banyak website yang menggunakan gambar dengan kualitas terbaik dalam postingannya agar tidak pecah.

Akan tetapi, ternyata tidak semua pengguna website memahami bahwa gambar-gambar tersebut perlu untuk dioptimasi. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab website bisa lambat diakses. File gambar yang berukuran besar akan memakan banyak bandwidth sehingga membebani pengunjung saat mengunjungi website. Ketika pengunjung mengakses konten dengan ukuran yang besar, proses loading akan menjadi lama.
Untuk itu, kamu bisa kompres setiap gambar yang ingin kamu upload ke website menggunakan tools untuk mengompres gambar terlebih dahulu.

2. Terlalu banyak plugin

Plugin merupakan software yang memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk menambahkan fitur-fitur pada aplikasi, program, atau website. Plugin ini sering kali disebut sebagai add-ons atau ekstensi.
Semakin banyak plugin, maka resource yang diperlukan pun semakin banyak. Terlebih bila semua fungsi plugin berjalan bersamaan akan membuat proses loading menjadi lebih lama. Maka, hal inilah yang membuat kecepatan website terpengaruh.

3. Banyak Menyediakan Slot iklan

Iklan memang menjadi sumber penghasilan yang cukup besar dari website. Namun, memasang terlalu banyak slot iklan pada website kamu justru dapat membuat website menjadi lebih lambat.
Selain itu, memasang slot iklan pada website juga akan memengaruhi jumlah HTTP request atau permintaan data ke server.

4. Traffic terlalu tinggi

Pemilik website tentunya senang saat website-nya dikunjungi oleh banyak pengunjung. Sayangnya, kapasitas server atau hosting yang dimiliki tidak siap menampung tingginya traffic yang melebihi perkiraan.
Untuk menghindari hal ini, kamu harus mempersiapkan hosting website kamu dengan baik-baik, seperti memperbesar spesifikasi RAM, CPU ataupun storage-nya, karena hal ini akan sangat membantu bila terjadi lonjakan traffic terlebih saat ingin melakukan promosi semacam flash sale yang akan membuat pengunjung website makin membludak.

5. Performa server yang buruk dan lokasi server terlalu jauh

Selain keempat hal di atas, performa server merupakan kunci dari kecepatan website. Server berfungsi untuk menyimpan data dari website sekaligus melayani permintaan data dari pengunjung website. Bila server yang digunakan tidak memiliki performa yang baik, maka website akan lambat.
Selain itu, lokasi server juga memengaruhi. Layaknya melakukan perjalanan, semakin jauh lokasi server maka akan semakin lama untuk mencapainya. Hal ini juga berlaku pada website. Misalnya, lokasi server kamu di Amerika, sementara mayoritas pengunjung website kamu berada di Indonesia. Hal ini tentunya akan menyebabkan penurunan kecepatan akses website.

Cara mengatasi website lambat

Setelah mengetahui berbagai penyebab website lambat, kini kamu perlu mengetahui cara untuk mengatasinya. Berikut beberapa tipsnya,

1. Rutin melakukan pengecekan

Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah rutin melakukan pengecekan kecepatan website terlebih dahulu. Selain itu, kamu juga bisa mengandalkan beberapa tools agar tidak bergantung kepada satu tools agar hasil pengecekan lebih akurat dan mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang performa website saat ini.

2. Optimasi gambar

Mengoptimasi website berarti menggunakan gambar dengan kualitas maksimal tanpa harus membebani website. Ada beberapa cara untuk optimasi gambar yang bisa kamu lakukan, seperti kompres, resize, dan memilih format yang tepat.

Saat ini, kamu bisa menemukan banyak tools gratis untuk mengoptimasi gambar. Bahkan, kamu juga bisa memanfaatkan plugin WordPress, seperti Smush.

3. Pilih hosting dengan kualitas tepercaya

Jika sudah melakukan dua cara di atas namun kecepatan website masih lambat, kamu bisa memulai dengan memastikan hosting yang kamu gunakan sudah memiliki kualitas tepercaya.

Tak hanya itu, kamu juga bisa memilih server yang dekat lokasinya dengan pengunjung website. Misalnya saja pengunjung didominasi oleh orang Indonesia, maka alangkah baiknya memakai layanan web hosting yang lokasi servernya di Indonesia, seperti layanan NEO Dedicated Hosting dari Biznet Gio.

NEO Dedicated Hosting merupakan layanan hosting dengan resource dengan RAM dan CPU dedicated, server berlokasi di Indonesia, dengan fasilitas bandwidth gratis hingga 10 Gbps. Performa komputasi terdedikasi dengan dukungan bandwidth besar menjamin akses website yang jauh cepat. Selain itu, NEO Dedicated Hosting juga hadir dengan control panel Plesk dengan beragam fitur extension dengan tampilan yang mudah dimengerti dan digunakan untuk mengelola VPS dan website.

Dapatkan layanan NEO Dedicated Hosting melalui Portal Biznet Gio atau support@biznetgio.com.